My facebook

Sabtu, 02 November 2013

Di Suatu Malam

Pernah di suatu malam, diri ini menangis tersedu-sedu
Menangis karena sebuah pilihan
Antara mengikuti kata hati, atau menyelesaikan bakti pada orang tua
Ketika ikhlas dan kepasrahan mencapai puncaknya
Terserah apa kata Allah
Dia tunjukkan kuasaNya
Betapa semua dapat terjadi dalam sekejap, jika memang Dia berkehendak
Ketika waktu telah ditetapkan, hanya dalam hitungan jam, semua tiba-tiba berubah
Lega..itu pasti
Allah tengah menguji keikhlasan, yang membalut sebuah jiwa lemah
Banyak hikmah dan pelajaran yang Dia beri
Termasuk... di malam itu, saat ini diri ini terus menangis tersedu-sedu
Sebuah kepastian diterima, yang membuat semakin tersedu pilu



Rabu, 24 Juli 2013

Misteri…itulah hidup saya…

Selama 3 hari berturut-turut kerjaan saya tiap malam baca-baca artikel di internet dengan tema yag sama: MISTERI. Misteri kehidupan di bumi yang tidak atau belum terpecahkan hingga detik ini. Semua masih berupa teori hasil penelitian para ilmuwan, yang kemudian dihubungkan kebenarannya dengan ayat Al-Qur’an atau hadist Nabi. Seperti tentang bagaimana kehidupan nabi Adam ribuan tahun lalu, keberadaan Alien yang pernah disinyalir muncul di zaman Nabi (bisa dibaca di sini) sampai bagaimana asal mula timbul tradisi dan adat istiadat di kampung halaman orang tua saya, yang walaupun oleh masyarakat di sana dianggap sebagai adat, namun sangat kental dengan syariat agama islam (khusus tentang ini nanti akan saya posting terpisah) Tema bacaan seperti ini memang tema yang sangat menarik bagi saya, entah kenapa..mungkin ada hubungan dengan sifat saya yang suka penasaran dengan berbagai hal.

Film-film atau novel-novel misteri, terutama model novelnya Dan Brown..waduuh..suka banget. Koleksi novel saya pun lebih banyak yang bertema misteri.

Aaah…bicara tentang misteri, kehidupan yang kita jalani adalah misteri. Hari esok adalah misteri, lusa misteri, minggu depan, bulan depan, tahun depan, semua misteri, karena kita tak pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari..Bahkan sejam ke depan pun masih misteri, hingga terlewati satu jam mendatang tersebut.

Sampai kini pun..hidup saya dikelilingi misteri, banyak hal yang tidak saya ketahui..banyak..sangat banyak…

Rabu, 17 Juli 2013

UNIKNYA MODUL President Ways…^_^



http://catatanherma.files.wordpress.com/2013/07/img-20130712-009221.jpg


Tiga hari terakhir saya dan teman-teman menghabiskan waktu untuk penyelesaian modul-modul ini. Mulai dari ngebolong-bolongin sendiri, masukkin ke binder, masukkin cover. Capek….???tentu saja…Laper dan ngantuk..??pasti…kan lagi puasa. Namun kebersamaan dan kepuasan karena mengerjakan pekerjaan yang murni untuk perusahaan milik sendiri jelas mengalahkan itu semua. Tak apa harus lembur…tak apa harus berbuka di kantor..karena toh ini untuk kemajuan bimbel yang kami dirikan. Waktu pun tak terasa..berlalu dengan begitu cepat…maklum..dikerjakan dengan penuh cinta…hahaay…:D.

Yang jelas modul unik dan baru pertama model binder ini mendapat respon yang sangat positif dari para siswa yang sudah mendapatkannya.

Semoga pelayanan dan kualitas yang kami berikan tidak mengewakan adik-adik sekolah yang telah mempercayakan bimbingan belajarnya pada President Ways. Semoga Allah ridho dan berkah pada usaha yang dimulai dari nol ini, aamiin ya Robb..

Senin, 08 Juli 2013

MISTERI BUNGLON YANG BIKIN PENASARAN...HUHUHU...




Ada yang tahu gambar apa di atas..???ya pasti tahulah...udah jelas-jelas judulnya BUNGLON..aahh...pertanyaan retoris banget yak..:D. Naah...sekarang pertanyaan diganti...kenapa saya memposting gambar bunglon ini...???haha...dijamin gak ada yang jawab...:D

Kalau perkiraan saya gak salah..maka hewan inilah yang saya lihat dengan jelas, dan dia pun MENATAP saya dengan mata gedenya itu..dan kami pun LIAT-LIATAN..haha.., sayangnya...dia hanya bunglon..bukan kodok yang bisa menjelma jadi pangeran..*Ngareeep..:D
Saya melihat bunglon berukuran sangat besar ini di rumah salah seorang murid privat saya waktu baru saja tiba di rumahnya.

Sebenarnya awal mula ngeliat nih hewan merayap-rayap di atap beranda, saya bingung..ini binatang apa..?? pertama saya ngirain itu ular, TERNYATA YANG SAYA KIRA ULAR ITU BARU BUNTUTNYA DOANG...kebayang kan gimana gedenya nih bunglon. Herannya saya gak takut..lebih ke arah penasaran..karena waktu itu pun belum kepikir sama sekali kalau itu bunglon..(malah murid saya ngomong gini: "Mba Herma kok kayaknya seneng banget sih pas cerita.." hahaha..bisa jadi saya senang..karena yaaa..saya emang seneng bisa ngeliat hewan gede yang yang gak pernah saya lihat sebelumnya...ada dinamika gitu...seliat-liatan lagi..
Pas saya ceritain hasil temuan itu ke ortu siswa, baru kita ambil kesimpulan kalau itu BUNGLON, kadal..jelas bukan..tokek..kekecilan..iguana..masih kurang gede.
Tapi saya masih agak ragu..perasaan bunglon kecil deh, emang ada yang segede gaban gitu..Akhirnya sampe rumah browsing deh..dan rupanyaaa..emang ada, paling gede bisa sampe 68.5 cm (berdasarkan hasil googling, ukuran bunglon berkisar 15 milimeter (0,6 in) yaitu jantan Brookesia micra (salah satu reptil terkecil di dunia) hingga 68,5 sentimeter (30 in) yaitu Furcifer oustaleti jantan).
Sedikit demi sedikit misteri bunglon yang nyasar di perumahan mulai terkuak. Gimana mungkin ada bunglon gede keliaran di komplek elit di tengah kota. Ternyata kata mbah gugel bunglon sering dijadiin hewan piaraan. Naah...murid saya emang bilang, di deket rumahnya ada tetangga yang hobby melihara hewan, macem-macem, walopun kebanyakan jenis unggas. Yaa...siapa tau bunglon nyasar itu emang peliharaan tetangganya...
Terlepas dari bener gaknya kesimpulan tentang bunglon nyasar ini....setidaknya udah mengurangi sedikit rasa penasaran saya..(saya gak tau...jiwa penasaran saya ini penyakit ato bukan ya..). Pokoke..berkesan banget ngeliatnya...

Sabtu, 20 Oktober 2012

Empat Tahun Lalu

Dari hasil ngesave sisa2 jurnal di Multiply yang di privat, aku menemukan salah satu tulisan, yang kuposting (mula-mula kupublish for everyone, namun kemudian kuprivat..) pada tanggal 4 agustus 2008. 

Empat tahun lalu ternyata aku pernah mengalami masa-masa yang sangat sulit, rapuh, dan terluka. Walaupun jujur aku tak ingat, peristiwa apa yang membuat aku seperti itu. Alhamdulillah..nyatanya sekarang aku baik-baik saja. Tentu karena Allah yang senantiasa bersamaku, dan support yang begitu besar dari rekan-rekan Mpers tentunya...:)


Posted by herma on Aug 4, '08 8:51 PM for you
Kekuatan seseorang akan tampak tatkala badai datang menerpanya.
Kemampuannya bertahan dan keluar dari badai adalah cerminan ketegaran dan ketangguhannya.

Ya Allah...semoga aku kuat dan mampu bertahan
Tak ingin ku tampak rapuh, inginku adalah menjadi tegar...
Ya Allah...sedikitpun ku tak kehilangan harap dariMu
Dan menyesalpun tak pernah terlintas dalam benak...
Karena aku masih percaya, akan besarnya kekuatan doa...

Semoga dapat kulalui kesedihan dan masa-masa sulit ini
dan Ramadhan yang kan datang ingin kusambut dengan senyum

Minggu, 25 Juli 2010

Cibeurang Waterfall and Cibeurang River, Banten....The Real Adventure...

              Pernah mendengar nama sungai Cibeurang?atau curug Cibeurang? Saya yakin belum banyak yang tahu atau denger nama sungai tersebut. Nanya ama mbah google pun, link-nya nggak langsung keluar, sehingga harus ditulis lengkap di kotak keywordnya. Kalau sungai Citarik?Waaah..pasti pada ngacung deh..hehe…Ya jelaslah..karena itu adalah nama sungai yang sudah sangat terkenal di Sukabumi. Namun untuk pencinta olahraga rafting, nama sungai  Cibeurang pasti sudah tak asing lagi. Sungai ini bersumber dari gunung Halimun, Banten.

               Nah….hari sabtu yang lalu, tepatnya tanggal 17 juli 2010, saya dan enam teman nge-tr­­ip lainnya (Rhie, Lia, Kiki, mbak Novie, Mas Rudi, dan Kang Dodi) dengan penuh semangat bertolak ke kampung Muhara, kecamatan Lebak Gedong, kabupaten Lebak, Banten. Kami menyewa mobil dengan start dari Cikupa, Tangerang. Waktu tempuh dengan kecepatan mobil sedang kurang lebih 2,5 jam. Ada 3 agenda yang kami rencanakan di daerah wisata tersebut, trekking ke curug Cibeurang, rafting di sungai Cibeurang, dan terakhir berenang di hotspring, dengan leader si ibu muda Novie yang excited banget.

                Rute yang kami tempuh mulai dari Cikupa adalah Cikupa-Tigaraksa-Tenjo-Jasinga-Cipanas-kampung Muhara. Sepanjang perjalanan kita akan disuguhkan dengan pemandangan yang sangat kental dengan suasana pedesaan. Kebun kelapa sawit, kerbau yang lagi asyik berkubang, bentangan sawah-sawah nan indah dan perbukitan di sisi kiri kanan jalan.  Dengan pemandangan yang sepert itu, rasanya sudah dapat dibayangkan bagaimana indahnya tempat yang sedang kami tuju.
                Berangkat dari Cikupa tepat pukul 7.00 wib, sampai di kampung Muhara, tepatnya di posko rafting pukul 9.30 wib Terpesona dengan keindahan nuansa alam dan suara deburan air sungai yang begitu menggugah, membuat kami tak dapat menahan diri untuk foto-foto bernarsis ria.
Kebetulan dua diantara kami  bertujuh adalah fotografer handal yang hobinya moto dan dengan kamera SLR mereka yang canggih. Paslah sudah ketemu dengan rombongan wanita-wanita  yang narsis akut….hehe…

AGENDA I: Trekking ke Curug Cibeurang (10.00 wib – 12.30 wib)
                Perjalanan dimulai dengan menyusuri persawahan penduduk, dikawal 3 orang pemandu (dua diantaranya masih siswa SMP). Melewati pematang-pematang sawah yang sangat  sempit dengan rumput liar yang tumbuh sedemikian suburnya, tentu saja membutuhkan konsentrasi penuh, meleng dikit, kepleset, jatuh deh bakalan...
Sekitar 15 menit kami berjalan menyusuri pematang-pematang sawah sebelum akhirnya memasuki areal hutan. Selama beberapa menit kami menyusuri jalan setapak yang licin, kami bertujuh masih belum menyadari bahwa medan yang sangat berat sudah menanti di depan mata.
Tas ransel di punggungku yang berisi minuman dan sedikit pernak pernik nggak jelas lainnya mulai terasa membebani. Tanpa perlu menunggu lama, tas ransel pengganggu itu sudah berpindah tangan ke punggung salah seorang pemandu. Bahasa kasarnya sih, akhirnya minta dibawain…hehe...Tak berapa lama kami di suruh pemandu jalan untuk diam di tempat. Ada apa gerangan?Ooo….ternyata mereka sedang mempersiapkan alat-alat bantu. “Obat  capek..obat capek…” Kang Dodi berteriak. Anda tahu apa itu obat capek bagi kami bertujuh? Bukan makan bukan minum, tapi…berfoto-foto…hahaaay…:D
Sekarang alat bantu sudah dipasang. Aku dan teman-teman kaget bukan kepalang. Sebuah tali bergelayutan dari atas tebing. Oh No….jadi kami harus memanjat tebing curam sekitar 2 meter itu dengan bantuan tali. Jujur nyaliku langsung ciut. Tentu saja kami semua tak ada yang menyangka bahwa akan melewati perjalanan seperti ini. Namun mau tak mau harus dilalui…dan inilah baru yang namanya The Real Adventure…!!!! Ternyata acara panjat memanjat tebing tersebut tak menyurutkan semangat kami. Nyatanya…acara bernarsis ria tetap dilakoni juga walaupun dalam keadaan memanjat, dan tetap dengan senyum ceria campur deg-degan….ciiiis…jepreeeet…jepreeet…yesss….:D
                Perjuangan belum selesai. demi keselamatan kami disuruh lepas sandal karena jalanan yang teramat licin. Tapi untuk yang pakai sandal gunung merek tertentu (nama merek disensor…:D) nggak masalah, cukup aman untuk tetap dikenakan.  Lagi-lagi rombongan kami diminta nunggu sebentar. Pemandu akan mencoba mencari jalan yang cukup aman. Dan seperti biasa….kamera kembali beraksi…ciiis..jepreeeeet….^_^ Jalan aman sudah ditemukan….aku menganga…haaaa….???inikah jalan aman itu…??? kami harus menyeberangi sungai kecil dengan jembatan dadakan yang baru saja dibuat, yakni menggunakan 2 batang bambu kira-kira 2 meter. It’s okay….this is the Real Adventure…demi sebuah curug yang tersembunyi keindahannya, rintangan sebesar apapun kan kami jalani. Melewati gua yang sangat sempit, yang hanya dapat dilalui satu orang saja, turun naik tebing, bergelayutan di tali, melewati bebatuan licin, menyeberangi sungai dengan jembatan bambu dan kayu seadanya, benar-benar sebuah petualangan yang tak terlupakan. 

Semua kepenatan dan kelelahan hilang sudah tatkala suara deburan ombak mulai terdengar. Mas Rudi (suami mbak Novie) mencoba mengabadikan curug yang sudah mulai nampak.
Subhanallah….benar-benar sebuah keindahan dan kecantikan yang tersembunyi. Air mengalir  dengan derasnya diantara bebatuan, tebing, dan pohon-pohon rindang, malu-malu menampakkan keindahannya. Subhanallah…lantunan tasbih memuji kebesaranNya tak henti-henti terdengar. Kami akhirnya sampai juga di atas curug. Disinilah kami nikmati suara dan keindahan curug dengan sepuas-puasnya.
Derasnya air membuat kami tak dapat mandi-mandi atau berenang. Dan curug Cibeurang ini aksesnya hanya bisa untuk ke  atas, tak ada jalan sama sekali untuk mencapai bagian bawah. Dan di atas curug inilah kami puas bernarsis ria.
Lupa sama sekali bahwa untuk turun kami masih harus melakukan kembali 1 jam perjalanan dengan kondisi yang sama. Upss…salah…!!! Ternyata ketika turun, berhubung waktu yang mendesak karena masih harus Ishoma dan dilanjutkan rafting tepat pukul 14.00, pemandu akhirnya mengambil inisiatif memotong jalan, dengan medan yang jauuuh lebih berat. Tapi alhamdulillah…semua dapat terlewati dengan begitu mengesankan…

AGENDA II: Rafting di Sungai Cibeurang (13.30 wib – 16.00 wib)
                Sepulang dari trekking, ternyata kami hanya sempat melakukan Isho (istirahat dan sholat dzuhur) tanpa acara makan, karena waktu yang lumayan mepet. Penyelenggara memajukan waktu rafting karena khawatir turun hujan deras di sore harinya. Akhirnya kami hanya sempat makan makanan kecil saja untuk mengganjal perut. Makan berat berupa nasi dan lauk pauk digeser setelah rafting. Kami bergabung dengan rombongan lain yang baru saja tiba dari Jakarta. So..terbentuklah 4 pasukan perahu karet plus 1 perahu yang diisi team rescue. Setiap perahu ditemani seorang pemandu. Sungai yang kami susuri kurang lebih 12 km dengan 13 jeram yang masing-masing ternyata punya nama (satu diantaranya diberi nama jeram brimob, karena di jeram tersebut pernah ada seorang brimob yang jatuh). Dua diantara 13 jeram tersebut berupa jeram dengan ketinggian hampir 2 meter dan sudut kemiringan nyaris 90 derajat, woooow…!!! Sebelum memulai rafting, kami diberi pengarahan, bagaimana cara memegang dayung yang benar dan aba-aba yang harus dituruti. Tak lupa pemandu mengajak kami untuk berdoa sebelum memulai petualangan.
                Dan….petualangan pun dimulai. Belum juga dua menit, aroma petualangan itu sudah terasa. Wooow…arung jeram pertama kami lewati…huaaaaaaaa….semua teriak. Seorang peserta jatuh dari perahu karet. Kalau kebetulan perahu berdekatan, apalagi yang bukan dilakukan kalau bukan guyur-guyuran air pake dayung…buasaaaaaah…
      
         Di pertengahan rafting, sebuah perahu peserta menabrak karang, dan nyangkut, plus turun hujan pula. Di tengah-tengah hujan yang mengguyur, kami menyaksikan bagaimana sigap dan atraktifnya para pemandu beserta team rescue yang memindahkan peserta ke perahu team rescue, dan sibuk berenang sana sini di tengah arus deras berusaha mengembalikan perahu yang nyangkut dengan manisnya di batu karang. Kerja mereka benar-benar sesuai dengan nama team mereka sebagai pemandu, MACAN BANTEN…!!!
                Alhamdulillah…akhirnya selesai juga usaha penyelamatan perahu karet. Petualangan dilanjutkan kembali. Suasana justru semakin seru dengan turunnya hujan deras. Di lokasi yang airnya rada tenang, kami semua peserta dikerjain ama team pemandu. Kami diharuskan berdiri ditepi perahu sambil berpegangan tangan, dan kemudian mereka menjalankan perahu.
Huaaa….satu persatu para peserta jatuh kecebur di air, termasuklah diriku di dalamnya….xixixi…Tapi asli…seru abiis deh, malah rasanya kurang greget kalau nggak pakai acara jatuh…:D, apalagi untuk aku yang baru pertama kalinya mengikuti kegiatan rafting, inilah olahraga yang paling menyenangkan…^_^
                Rafting akhirnya selesai setelah berpetualang hampir 2 jam. Benar-benar nggak berasa waktu 2 jam itu. Naik ke darat, kami disuguhi tahu sumedang yang seabreg-abreg banyaknya. Hmm….nikmatnya…Pulang ke posko diangkut pake truk ramai-ramai bercampur dengan kambing-kambing ternak, eh salah ding…bercampur dengan peralatan rafting maksudnya,hehehe..Yang lucu, ketika semua peserta sudah siap, sudah duduk manis di atas truk, masih dengan sedikit guyuran hujan, eh….pak supir dan para pemandunya, lagi asyik duduk manis makan tahu…hahaha..tapi benar-benar menambah  kehangatan suasana. Dingin-dingin karena semua baju basah kuyup pun nggak kerasa (kerasanya sih pas sudah sampai di posko…:D)
 
AGENDA III: Berenang di Hotspring (17.00 wib – 18.00 wib)
                Agenda kami yang terakhir adalah berenang di hotspring. Sampai di posko rafting, kami langsung disuguhi makanan yang luar biasa nikmat, terutama karena nih perut memang sudah keroncongan (Rombongan yang tadi bergabung saat rafting langsung kembali pulang ke Jakarta). Nasi putih, karedok, ikan lele goreng, tempe goreng, lalap dan sambel, sedapnyaaaa…hmmm…yummmi. ..
Pukul 16.30 kami bertolak ke pemandian air panas, memakan waktu kurang lebih setengah jam perjalanan. Rasanya nikmat sekali berendam di air panas, bayangkan saja, dengan kondisi badan pegal-pegal habis trekking dan rafting, baju yang basah kuyup masih melekat di badan, tiba-tiba ketemu air hangat…serasa di surga…(haha…lebay yak…:D) Tidak lama kami menghabiskan waktu di sana, karena bakda maghrib kami harus kembali ke Tangerang.
                Inilah salah satu perjalanan wisataku yang sangat berkesan. Hanya satu hari, tapi membawa cerita petualangan yang demikian banyak dan seru. Kenapa harus jauh-jauh ke luar negeri kalau di Indonesia saja bertebaran daerah-daerah wisata yang demikian indahnya, bahkan jauh lebih indah dan alami, terutama karena Indonesia adalah negara kepulauan. Hanya sayangnya banyak tempat-tempat wisata yang belum terekspose dan dikelola secara baik dan professional. Nah…siapa lagi yang akan memperkenalkan dan mengeksposenya kalau bukan kita-kita para pecinta travelling tour..ya nggak..ya nggak…??:D


Note: tulisan ini dibuat dalam rangka mengikuti writing event dengan tema TRAVELING INDONESIA: Me And My Friends

Selasa, 29 Januari 2008

PLAN A DAN PLAN B (Inspirasi dari Laskar Pelangi)

Sudahkah anda membuat rencana-rencana dalam hidup anda. Atau...pernahkah anda membuatnya. Kenapa saya tiba-tiba tertarik dengan perencanaan dalam hidup ini. Tentu anda tahu Andrea Hirata, penulis best seller Laskar Pelangi, yang saat ini tengah menikmati kesuksesan dan ketenaran sebagai hasil dari novel yang telah dibuatnya, walaupun beliau pernah mengatakan bahwa tadinya buku Laskar Pelangi ini tidak untuk konsumsi publik, namun untuk di kalangan sendiri saja. Namun...subhanallah...ternyata setelah diterbitkan novel ini mendulang sukses seperti halnya Ayat-Ayat Cinta-nya Kang Abik.
Kembali ke pokok permasalahan, ternyata si Ikal ini, telah membuat plan A dan plan B sejak kecil. Jika plan A tidak terpenuhi, ada alternatif plan B. Hal tersebut diungkapkannya pada novel Laskar Pelangi hal 341 - 342. Dari kanak-kanak ia telah tahu apa yang menjadi impiannya, apa yang ingin digapainya setelah dewasa nanti. Beliau ingin menjadi pemain bulu tangkis handal dan seorang penulis besar. Dan jadilah, Andrea Hirata alias ikal, yang seorang anak Melayu miskin, tinggal di kampung nun jauh di Pulau Belitong, kini telah terkenal sebagai seorang penulis, dapat melanjutkan kuliah S2 di Sheffield Hallam University, Inggris. Berkeliling menjelajahi Eropa dan Inggris. Edensor, sebuah desa di Inggris yang sangat indah, merupakan tempat yang sangat diimpikannya sejak kecil. Dan ketika dewasa, ia berhasil mencapai tempat tersebut. Subhanallah....
Novel Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Edensor, benar-benar novel yang sangat inspiratif, yang menggugah semangat untuk mencapai cita-cita dan mengajarkan kita untuk selalu optimis dalam menghadapi hidup. Tidak ada sesuatu yang mustahil untuk dicapai. Namun doa dan kuasa Allah pun tetap yang paling berperan dalam hal ini. Usaha tanpa doa dan sebaliknya adalah hal yang sia-sia belaka tentunya.
Berbicara tantang plan A dan plan B, saya jadi ingat dengan diri sendiri. Tanpa saya sadari, ternyata saya pernah merumuskan hal tersebut ketika kanak-kanak, cieee....gaya banget ya...Ketika kecil, saya dengan mantap dan tidak pernah merubah sekalipun bahwa jika besar nanti saya ingin menjadi guru dan seorang penulis terkenal. Sedikitpun saya tidak pernah bercita-cita untuk menjadi dokter, ilmuwan, astronot, atau profesi-profesi bergengsi lainnya. Entah kenapa, saya begitu tertarik untuk bisa berdiri di depan kelas dan menjelaskan palajaran seperti halnya yang dilakukan oleh guru-guru saya. Di samping itu, sejak kecil pun saya sangat senang dengan aktivitas membuat cerpen anak-anak, walaupun baru dibaca ama keluarga dan teman-teman dekat saja. Nah...itu adalah plan A. Plan B-nya, xixixi...sebenarnya rada malu sih mengungkapkannya, saya pernah menulis di diary, jika cita-cita saya tidak terpenuhi, saya pangen jadi ahli sejarah, gara-garanya saya hobby banget membaca buku-buku sejarah atau apapun yang berhubungan dengan sejarah. Saya dulu sangat suka membaca sejarah kerajaan-kerajaan kuno di Indonesia.
Nah....bagaimana dengan anda....



Note: Ini adalah tulisan lama yang tersimpan sebagai draft, hasil migrasi dari MP, mungkin untuk yang menginspirasi tentang cita-cita dan impian, antara lain novel Negeri 5 Menara atau film 5 cm.